twitter
rss

Kali ini kita akan membahas tentang asas-asas akuntansi, ngapain kok bahas masalah tentang asas?buat apa???(lebay). Bukan buat makan tentunya,hehe..

Kita belajar asas-asas akuntansi untuk digunakan sebagai dasar, konsep ataupun sebagai pedoman dalam menyusun informasi akuntansi. Sehingga penyusunannya tidak sembarangan, ngawur atau suka-suka. Nanti informasinya bisa nyeleneh atau sesat dan menyesatkan. Jadi sebelum kita mulai mencoba menyusun laporan keuangan,mari kita pahami dulu asas-asasnya, semoga Tuhan merestui penyusunan laporan keuangan yang kita buat, sehingga bermanfaat dan tidak sesat menyesatkan. Amiin.. (“kok jadi Doa?”)

Berikut adalah asas-asas yang akan kita pelajari :
1. Asas Basis Akrual (accrual basic) dan dasar tunai (cash basic).
2. Asas Kesatuan Usaha (unit entity, separates entity).
3. Asas Kesinambungan.
4. Asas perbandingan pengeluaran dengan pendapatan.
5. Prinsip harga perolehan.

Mari kita pelajari satu-satu...dua-dua...tiga-tiga...(senam, gurumu lagi stress)

1. Asas Basis Akrual dan Dasar Tunai
Accrual basic merupakan pembukuan transaksi akuntansi diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi. Dasar yang dipakai adalah waktu. Artinya, jika secara waktu suatu pendapatan telah terjadi maka akan dicatat sebagai pendapatan meskipun belum diterima secara tunai atas pendapatn tersebut. Demikian pula bila secara waktu beban telah terjadi maka akan diacatat sebagai beban meskipun belum dibayar secara tunai atas beban tersebut. Semisal kita menjual barang dengan kredit, kita mendapatkan pendapatan dicatat dalam bentuk piutang, walaupun belum mendapatkan uang secara tunai dari pihak kedua.
Cash Basic adalah pembukuan transaksi akuntansi diakui dan dicatat setelah menerima atau membayar sesuatu secara tunai. Jadi kalau kita menjual barang secara kredit, maka pembukuan baru terjadi ketika pihak kedua membayar utangnya.

2. Asas Kesatuan Usaha
Konsep kesatuan usaha berarti bahwa transasksi dan kejadian setiap kesatuan usaha, harus terpisah dengan kesatuan usaha yang lain. Jadi tanggung jawab pemilik perusahaan pribadi terpisah dengan tanggung jawab perusahaan. Hutang pribadi pemilik bukan tanggung jawab perusahaan. Selain itu apabila pemilik memiliki lebih dari satu perusahaan maka antarperusahaan memiliki tanggungjawab yang terpisah.

3. Asas kesinambungan
Going Concern adalah kesinambungan , artinya bahwa perusahaann sebagai alat dari badan usaha dalam mencari laba , diasumsikan akan terus berkelanjutan dalam menjalankan usahanya. Jadi perusahaan tidak hanya sekali proses namun terus berproses secara berkesinambungan.

4. Asas perbandingan pengeluaran dengan pendapatan
Dalam standar akuntansi keuangan, pada akhir periode akan dipertemukan (matching) atas pendapatan dengan beban. Dalam aktivitas ini diwujudkan dalam pembuatan laporan keuangan yang berupa laporan laba rugi, sehingga diketahui laba atau rugi yang diperoleh dalam periode yang bersangkutan.
Nah jika pendapatan lebih tinggi daripada beban maka bisa dikatakan laba. Jika pendapatan lebih rendah daripada beban maka dikatakan rugi.

5. Prinsip harga perolehan
Harga perolehan merupakan seluruh pengorbanan ekonomis yang diukur dengan uang untuk memperoleh suatu barang atau jasa.
Contoh. Jika kita membeli mesin seharga Rp 3.000.000,00 dengan biaya angkut Rp 100.000,00 dan biaya pemasangan Rp 900.000,00. Maka harga perolehan yang dicatat adalah sebesar Rp 3.000.000,00 + Rp 100.000,00 + Rp 900.000,00 = Rp 4.000.000,00.
Dan yang dicatat adalah sebesar harga perolehan.

Akhirnya masalah asas-asas akuntansi, selesai.. \O/
Jika ingin membuat laporan keuangan jangan lupa asas-asasnya. Jangan ngawur bikinnya!

0 komentar:

Posting Komentar